Audit
Sistem Informasi Berbasis Framework COBIT
Jika suatu saat nanti saya menjadi seorang Auditor IT, maka saya akan memilih untuk menggunakan Framework COBIT. Pertanyaannya, mengapa saya memilih COBIT untuk melakukan Audit SI ?
Sebelumnya kita perlu tahu terlebih
dahulu pengertian dari COBIT yang saya ambil dari sumber di Google.
Control Objective for Information and related Technology, disingkat COBIT, adalah suatu panduan standar praktik manajemen teknologi informasi. Cobit dirancang sebagai alat penguasaan IT yang membantu dalam pemahaman dan memanage resiko, manfaat serta evaluasi yang berhubungan dengan IT. Standar COBIT dikeluarkan oleh IT Governance Institute yang merupakan bagian dari ISACA. COBIT 4.0 merupakan versi terbaru.
Disusun oleh Information Systems Audit and Control Foundation (ISACF®) pada tahun 1996. Edisi kedua dari COBIT diterbitkan pada tahun 1998. Pada tahun 2000 dirilis COBIT 3.0 oleh ITGI (Information Technology Governance Institute) dan COBIT 4.0 pada tahun 2005. Rilis terakhir COBIT 4.1 dirilis pada tahun 2007.
Jadi, Mengapa saya memilih COBIT ?
Karena COBIT merupakan standar yang dinilai paling lengkap dan menyeluruh sebagai framework IT audit karena dikembangkan secara berkelanjutan oleh lembaga swadaya profesional auditor yang tersebar di hampir seluruh negara.
Target pengguna dari framework COBIT adalah organisasi/perusahaan dari berbagai latar belakang dan para profesional external assurance.
Secara manajerial target pengguna COBIT adalah manajer, pengguna dan profesional TI serta pengawas/pengendali profesional.
Cobit juga memiliki beberapa Lingkup Kriteria Sistem Informasi, yaitu :
o Effectiveness
Menitikberatkan pada sejauh mana efektifitas informasi dikelola dari data-data yang diproses oleh sistem informasi yang dibangun.
o Efficiency
Menitikberatkan pada sejauh mana efisiensi investasi terhadap informasi yang diproses oleh sistem.
o Confidentiality
Menitikberatkan pada pengelolaan kerahasiaan informasi secara hierarkis.
o Integrity
Menitikberatkan pada integritas data/informasi dalam sistem.
o Availability
Menitikberatkan pada ketersediaan data/informasi dalam sistem informasi.
o Compliance
Menitikberatkan pada kesesuaian data/informasi dalam sistem informasi.
o Reliability
Menitikberatkan pada kemampuan/ketangguhan sistem informasi dalam pengelolaan data/informasi.
COBIT memiliki 34 high level control objective, dimana tiap tiap IT proses dikelompokan dalam empat domain utama yaitu :
1. Planning
and Organization
Mencakup
strategi dan taktik yang menyangkut identifikasi tentang bagaimana TI dapat
memberikan kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan bisnis organisasi
sehingga terbentuk sebuah organisasi yang baik dengan infrastruktur teknologi
yang baik pula.
PO1 Define
a strategic information technology plan
PO2 Define
the information architecture
PO3 Determine
the technological direction
PO4 Define
the IT organisation and relationships
PO5 Manage
the investment in information technology
PO6 Communicate
management aims and direction
PO7 Manage
human resources
PO8 Ensure
compliance with external requirements
PO9 Assess
risks
PO10 Manage
projects
PO11 Manage
quality
2.
Acquisition and Implementation
Identifikasi
solusi TI dan kemudian diimplementasikan dan diintegrasikan dalam proses bisnis
untuk mewujudkan strategi TI.
AI1 Identify
automated solutions
AI2 Acquire
and maintain application software
AI3 Acquire
and maintain technology infrastructure
AI4 Develop
and maintain IT procedures
AI5 Install
and accredit systems
AI6 Manage
changes
3.
Delivery and Support
Domain
yang berhubungan dengan penyampaian layanan yang diinginkan, yang terdiri dari
operasi pada sistem keamanan dan aspek kesinambungan bisnis sampai dengan
pengadaan training.
DS1 Define
and manage service levels
DS2 Manage
third-party services
DS3 Manage
performance and capacity
DS4 Ensure
continuous service
DS5 Ensure
systems security
DS6 Identify
and allocate costs
DS7 Educate
and train users
DS8 Assist
and advise customers
DS9 Manage
the configuration
DS10 Manage
problems and incidents
DS11 Manage
data
DS12 Manage
facilities
DS13 Manage
operations
4.
Monitoring
Semua
proses TI perlu dinilai secara teratur dan berkala bagaimana kualitas dan
kesesuaiannya dengan kebutuhan kontrol
M1
Monitor the process
M2 Assess
internal control adequacy
M3
Obtain independent assurance
M4
Provide for independent audit
Jadi, kesimpulannya adalah ?
Sebuah
perusahaan besar akan sangat bagus jika dalam pengendalian internal TI-nya
menggunakan COBIT. Karena COBIT mempunyai kelengkapan dalam berbagai aspek untuk
merancang, menjalankan dan memantau seluruh aktivitas-aktivitas bisnis yang
berkaitan dengan TI.
Jadi semakin besar perusahaan maka akan semakin besar pula kemajuan TI-nya, dan
semakin besar TI-nya maka perusahaan harus benar-benar tepat dalam menggunakan
pengendalian TI-nya. Disini peran COBIT akan benar-benar efektif dan efisien.
SUMBER REFERENSI :
0 komentar:
Post a Comment